Diagnosis Sakit Saraf

Diagnosis Sakit Saraf -  Beberapa tahap tes yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis sakit saraf adalah:


Diagnosis Sakit Saraf
Diagnosis Sakit Saraf 


  • Uji laboratorium, seperti tes darah dan tes urine untuk membantu diagnosis penyakit dan memahami lebih jauh tentang penyakit yang diidap penderita. Uji ini termasuk pemeriksaan awal sakit saraf.
  • Uji genetik, termasuk amniosentesis, penyampelan vilus korionik (CVS) dan USG rahim untuk mengetahui apakah sakit saraf diturunkan ke anak. Uji ini juga termasuk pemeriksaan awal sakit saraf dan bertujuan untuk melihat ada tidaknya kemungkinan penyakit pada bayi dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit turunan.
  • Pemeriksaan neurologis, termasuk kemampuan sensorik dan motorik pasien, fungsi saraf kranial, kesehatan mental, perubahan perilaku.
  • Uji pencitraan, termasuk sinar-X, CT scan, MRI, SPECT, pencitraan otak, dan fluoroskopi.
  • Biopsi, prosedur pengambilan sampel jaringan ini juga diperlukan untuk mendiagnosis kelainan saraf. Sampel yang paling sering digunakan adalah otot dan saraf.
  • Angiografi, tes untuk mendeteksi apakah ada pembuluh darah yang tersumbat. Tes ini dapat membantu diagnosis stroke, pembengkakan pembuluh darah otak dan untuk menentukan tempat dan ukuran tumor otak.
  • Analisis cairan serebrospinal, dilakukan dengan mengambil dan memeriksa cairan yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Cairan yang diperiksa bisa memberikan informasi ada tidaknya perdarahan, infeksi, dan gangguan saraf lain.
  • Elektroensefalografi (EEG), tes untuk memonitor aktivitas otak dengan menempelkan sensor di kepala.
  • Elektromiografi (EMG), tes ini untuk mendiagnosis disfungsi saraf dan otot serta penyakit saraf tulang belakang. Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan sensor di sekitar otot.
  • Electronystagmography (ENG), adalah sekumpulan tes yang digunakan untuk mendiagnosis pergerakan liar mata, gangguan pusing, dan gangguan Pemeriksaan dilakukan dengan menempelkan sensor di sekitar mata.
  • Diskografi atau diskogram, adalah tes untuk mengevaluasi nyeri punggung.
  • Evoked potentials, dilakukan untuk mengukur sinyal elektrik ke otak yang dihasilkan indera pendengaran, sentuhan atau penglihatan.
  • Positron emission tomography (PET), akan menghasilkan gambar aktivitas otak dalam bentuk dua dimensi dan tiga dimensi.
  • Thermography, dengan menggunakan inframerah untuk mengukur perubahan temperatur kecil antara dua sisi tubuh berbeda atau pada salah satu organ.(Dokter Saraf)

Share this

Related Posts

Latest
Previous
Next Post »